Akademi keperawatan nabila Padang Panjang
Nim 1310104082017
Gizi
dan Nutrisi Ibu Hamil
gizi ibu hamil. |
Bersama dengan usia
kehamilan yang
terus bertambah, makan bertambah pula kebutuhan gizi dan nutrisi ibu hamil,
khususnya ketika usia kehamilan memasuki trimester kedua. Pada saat trimester
kedua, janin tumbuh dengan sangat pesat, khususnya mengenai pertumbuhan otak
berikut susunan syarafnya.
Nutrisi dan gizi yang baik ketika
kehamilan berlangsung sangat membantu ibu hamil dan janin dalam menjalani
hari-hari kehamilannya. Tentunya ibu hamil dan janin akan tetap sehat. Selama
kehamilan, kebutuhan nutrisi akan meningkat sepeti kebutuhan akan kalsium, zat
besi serta asam folat. Ibu hamil haruslah di beri dorongan agar mengkonsumsi makanan yang baik nan bergizi, ditambah kontrol terhadap kenaian berat
badannya selama kehamilan berlangsung. Kenaikan berat badan yang ideal berkisar
antar 12-15 kilogram.
Agar perkembangan janin berjalan dengan baik, dan ibu hamil
dapat menjalani hari-hari kehamilannya dengan sehat, makan konsumsi ibu hamil
harus mengandung gizi sebagai berikut:
Kalori. Selama kehamilan konsumsi kalori
haruslah bertambah dikisaran 300-400 kkal perharinya. Kalori yang di dapat
haruslah berasal dari sumber makanan yang bervariasi, dimana pola makan 4 sehat
5 sempurna harus sebagai acuannya. Baiknya, 55% kalori di peroleh dari
umbi-umbian serta nasi sebagi sumber karbohidrat, lemak baik nabati maupun
hewani sebanyak 35%, 10% dari protein dan sayuran serta buahan bisa melengkapi.
Asama
Folat. Janin sangat membutuhkan asam
folat dalam jumlah banyak guna pembentukan sel dan sistem syaraf. Selama
trimester pertama janin akan membutuhkan tambahan asam folat sebanyak 400 mikrogram
per harinya. Jika janin mengalami kekurangan akan asam folat, maka hal ini akan
membuat perkembangan janin menjadi tidak sempurna dan dapat membuat janin
terlahir dengan kelainan seperti mengalami anenchephaly (tanpa batok kepala),
mengalami bibir sumbing dan menderita spina bifda (kondisi dimana tulang
belakang tidak tersambung). Asam folat yang bisa di dapat pada buah-buahan,
beras merah dan sayuran hijau.
Protein. Selain menjadi sumber bagi kalori dan zat pembangun, pembentukan darah dan sel merupakan salah satu fungsi protein. Protein dibutuhkan oleh ibu hamil dengan jumlah sekitar 60 gram setiap harinya atau 10 gram lebih banyak dari biasanya. Protein bisa didapatkan dari kacang-kacangan, tempe, putih telur, daging dan tahu.
Protein. Selain menjadi sumber bagi kalori dan zat pembangun, pembentukan darah dan sel merupakan salah satu fungsi protein. Protein dibutuhkan oleh ibu hamil dengan jumlah sekitar 60 gram setiap harinya atau 10 gram lebih banyak dari biasanya. Protein bisa didapatkan dari kacang-kacangan, tempe, putih telur, daging dan tahu.
Kalsium. Berfungsi dalam pertumbuhan dan
pembentukan gigi dan tulang janin. Dengan ada kalsium yang cukup selama
kehamilan, ibu hamil dapat terhindar dari penyakit osteoporosis. Kenapa hal ini
bisa terjadi? karena jika ibu hamil tidak memiliki kalsium yang cukup, maka
kebutuhan janin akan kalsium akan diambil dari tulang ibunya. Susu dan produk
olahan lainnya merupakan sumber kalsium yang baik, selain kalsium, susu
memiliki kandungan vitamin lain yang dibutuhkan ibu hamil, seerti vitamin A,
Vitamin D, Vitamin B2 vitamin B3 dan vitamin C. Selain dari susu,
kacang-kacangan dan sayuran hijau merupakan sumber kalsium yang baik juga.
Vitamin A. Sangat bermanfaat bagi
pemeliharaan fungsi mata, pertumbuhan tulang dan kulit. Selain itu vitamin A
juga berfungsi sebagai imunitas dan pertumbuhan janin. Namun meskiun vitamin A
sangat dibutuhkan oleh ibu hamil, namun jangan samapi berlebih dalam
mengkonsumsinya, karena jika ibu hamil mengalami kelebihan vitamin A hal ini
dapat membuat janin terganggu pertumbuhannya.
Zat Besi. Berfungsi di dalam pembentukan
darah terutama membentuk sel darah merah hemoglobin dan mengurangi resiko ibu
hamil terkena anemia. Zat besi akan diperlukan pada saat kehamilan memasuki
usia 20 minggu. Kebutuhan akan zat besi sebanyak 30 mg per harinya. Zat besi
dapat diperoleh pada hati, daging atau ikan.
Vitamin C. Tubuh ibu hamil memerlukan vitamin
C guna menyerap zat besi. Selain itu vitamin C sangat baik guna kesehatan gusi
dan gigi. Fungsi lain dari vitamin C adalah melindungi jaringan dari organ
tubuh dari bberbagai macam kerusakan serta memberikan otak berupa sinyal kimia,
hal terjadi karena vitamin C banyak mengandung antioksidan.
Vitamin D. Dapat meneyerap kalsium sehingga
sangat bermanfaat dalam pembentukan dan pertumbuhan tulang bayi. Vitamin D
dapat di dapat dari sumber makanan, susu, kuning telur atau hati ikan.
Jika ibu hamil tidak mengalami
berbagai macam gejala seperti anemia, gusi berdarah dan gejala lainnya, maka
ibu hamil tersebut dapat dikatakan telah mencukupi kebutuhan akan gizi dan
nutrisinya. Hal yang lebih penting untuk mengecek kecukupan nutrisi selama
kehamilan adalah tentunya melalui perkembangan berat badan selama kehamilan.
Tentunya kenaikan berat badan berbeda-beda tiap bulannya. (Baca: Berat
Badan Ideal Selama Kehamilan).
Namun bagaimana jika selama
kehamilan ibu hamil mengalami kekurangan asupan gizi? maka hal ini bisa
berdampak pada terjadinya bayi terlahir secara prematur, mengakibatkan
keguguran, adanya kelainan bayi dalam sistem syarafnya, janin berkembang tidak
normal, bahkan hingga menyebabkan kematian janin. Jadi, perhatikan betul
mengenai asupan gizi selama kehamilan, yang perlu diingat, janganlah memenuhi
kebutuhan gizi dan nutrisi karena kuantitas, tapi gizi yang berkualitas dengan
komposisi yang berimbang dan cukup, itu yang terpenting
Sumber : Gizi dan Nutrisi Ibu Hamil http://bidanku.com/index.php?/gizi-dan-nutrisi-ibu-hamil#ixzz2fTe9l1u8
Follow us: @bidanku on Twitter | bidanku on Facebook
* HIPEREMESIS GRAVIDARUM
Dalam bahasa awam disebut mual dan muntah berlebihan. kebanyakan dialami ibu hamil saat usia kehamilan 8-12 minggu. Sebenarnya, seiring pertambahan usia kehamilan, keluhan ini berkurang dan berhenti saat usia kehamilan memasuki 16 minggu. Akan tetapi, ada juga ibu hamil yang mengalami ini hingga trimester 3. Mual muntah kategori berat bila ibu hamil muntah tiap kali makan atau minum. Efeknya, lemas, pucat, dan frekuensi buang air kecil menurun. Bila tak ditangani, berisiko terhdap kesehatan ibu dan janin.
Solusinya adalah mengatur pola makan bergizi seimbang. Pilih makanan mengandung karbohidrat tinggi untuk mengganti energi yang terbuang karena muntah. Konsumsilah makanan dan minuman berkadar air tinggi seperti buah dan sayuran. Bisa pula minum jus atau susu khusus ibu hamil. Makan dengan porsi kecil, tidak berlebihan tapi sering. Konsumsilah makanan kering seperti biskuit sehingga membantu menyerap asam lambung. Hindari jenis makanan yang memicu mual seperti yang berlemak dan berbumbu tajam.
* ANEMIA
Anemia terjadi lantaran tubuh tak memiliki cukup sel-sel darah merah untuk mengangkut oksigen dari paru-paru ke sel-sel tubuh. Tanpa pasokan oksigen yang cukup, sel-sel tubuh dapat memproduksi energi. Alhasil ibu merasa lelah, lemas, pusing, kurang konsentrasi. Nah, untuk menghasilkan sel-sel darah merah yang memadai, tubuh butuh asupan zat besi dari pola makan sehari-hari, selain jgua dari asam folat dan vitamin B12.
Anemia pada ibu hamil terjadi karena adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan zat besi yang meningkat dengan asupan yang kurang. Seperti diketahui, ibu hamil butuh zat besi 1000 mg sedangkan asupan zat besi yang berasal dari makanan selama hamil sering kali kurang atau tak memenuhi kebutuhan. Kebutuhan zat besi untuk meningkatkan volume darah, massa jaringan tubuh itu serta pertumbuhan janin.
Spesialis kandungan dan kebidanan Dr. Damar Pramusinto, SpOG(K) mengatakan, kondisi anemia pada ibu hamil mempunyai dampak kesehatan terhadap ibu dan janin dalam kandungan, antara lain meningkatkan risiko bayi dengan asfiksia (gangguan pernapasan), berat badan lahir rendah, keguguran, kelahiran prematur hingga kematian ibu dan bayi. Selain itu, ada risiko terjadinya perdarahan, partus lama, aborsi dan infeksi.
Anemia dapat ditangani dengan memperbaiki pola makan kaya zat besi yaitu dari sumber hewani seperti hati dan daging serta sumber nabati seperti sayur dan buah, serealia, kacang-kacangan.
* SEMBELIT
Sembelit dialami ibu hamil karena terjadi penurunan gerak peristaltik pada saluran cerna sehingga menjadi lebih lambat dari biasanya. Adapun gerak usus melambat karena adanya peningkatan kadar hormon progesteron. Sembelit juga terjadi karena pola makan yang kurang baik misalnya asupan makana berserat yang kurang, banyak mengonsumsi makanan berlemak dan kurang minum.
Untuk mengatasi masalah ini, ibu perlu menerapkan pola makan bergizi seimbang dengan mengonsumsi makanan berserat tinggi seperti sayuran, buah-buahan, umbi-umbian dan roti gandum utuh (whole wheat). Buah-buahan yang banyak mengandung air di antaranya jeruk, papaya, melon, semangka atau mangga.
* HIPERTENSI
Pada saat kehamilan bisa terjadi hipertensi. Umumnya terjadi pada usia kehamilan setelah 20 minggu. Hipertensi ditunjukkan dengan tekanan darah sistolik mencapai 140 mm HG dan atau tekanan darah diastolik mencapai 90 mmHg atau lebih. Kondisi seperti ini disebut pregnancy induced hypertension atau gestational hypertension.
Ibu hamil yang mengalami hipertensi mengalami sakit kepala, pusing, disertai bengkai di area tungkai. Pemeriksaan laboratorium bahkan menunjukkan angka protein dalam urin yang tinggi. Risiko yang mungkin terjadi janin mengalami ganguan pertumbuhan, terlepasnya plasenta bahkan kematian janin. Tentunya ibu perlu mendapat pemantauan tekanan darah serta protein urin. Bagi ibu hamil yang memiliki riwayat hipertensi disarankan untuk mengurangi konsumsi garam.
* DIABETES GESTASIONAL
Diabetes pada kehamilan disebut diabetes gestasional yang umumnya akan kembali normal setelah ibu melahirkan. Efek bila ibu mengalami diabetes kala hamil di antaranya kadar glukosa pada janin meningkat, sehingga bayi bisa lahir dengan berat lahir di atas 4 kg. kondisi ini tentu dapat menyulitkan proses persalinan. Bahkan, kelak bayi berisiko mengalami diabetes atau kelainan bawaan. Di sisi lain, ibu berisiko mengalami perdarahan kala kehamilan.
Upaya yang dilakukan adalam mengontrol konsumsi untuk mempertahanan kadar gula dalam darah. Agar peredarahan darah lancar ibu perlu melakukan aktivitas ringan. Lakukan memeriksaan gula darah sebagai upaya deteksi dini